Abraham Samad, Mari Buka Cabang Baru!
(Penulis: Akbar Rahmada Maulana)
(Penulis: Akbar Rahmada Maulana)
Saat pemburu koruptor bertengger di Jakarta, rasanya para
tikus masih sering bermain petak umpet dengan aparat pemerintah yang selalu
membuat gerah rakyat atas ulah pengutil uang rakyat ini. Ratusan kepala daerah
sudah menjadi sergapan pahlawan pencetus “berani jujur itu hebat”, namun gugur
satu tumbuh seribu, satu diberantas ternyata induk tikus masih punya ribuan cindil.
Memang susah berhadapan dengan pendusta publik yang berlaga artis saat
ditangkap KPK (sudah tau korupsi masih aja senyam senyum tanpa dosa dihadapan
kamera jurnalis).
Saya
menulis essay ini dengan tujuan memberikan saran kepada pejabat pemerintah
untuk serius mencari penyelesaian masalah diatas derita masyarakat yang terus
mengeluh karena uangnya sering diambil oleh “tuyul yang duduk dikursi
parlemen.” Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan pembuka, Apakah negara kita
serius memberantas koruptor? Bagaimana melibatkan masyarakat demi sukses
mengurung pencuri uang rakyat? Kapan dan dimana kita bisa memulai?
Kebijakan
sentralisasi masih terasa dalam menumpas kejahatan KKN, Kita bisa melihat kasat
mata, gedung KPK ada di Jantung Ibu Pertiwi, sedangkan di daerah lain masih
belum ada kantor yang memadai untuk pengaduan dari masyarakat. Bahkan dikota
kecil rakyatnya kadang enggan membahas masalah korupsi karena bukan bidangnya.
Ironi jika kita tetap mempertahankan semua sikap apatis masyarakat yang
menjamur di berbagai daerah. Kita harus bangkit dengan membawa sebuah perubahan
yang mendasar dengan mengajak semua lapisan masyarakat dalam membantu pasukan
Abraham Samad.
Kantor
KPK diberbagai daerah
Untuk
memulai keseriusan dalam menumpas masalah korupsi didaerah, sebaiknya dibangun
berbagai gedung atau kantor sederhana di seluruh kota di Indonesia dengan
begitu masyarakat akan mudah saat melapor masalah kecurigaan tentang kasus
ketidak adilan dalam penyelewengan uang rakyat. Kasus penyalahgunaan ini tidak
hanya dialami oleh birokrasi pemerintah namun juga pungutan liar sekolah yang
diprogramkan untuk membisnis pendidikan bangsa. Orang tua atau wali bisa dengan
mudah mengadu ke kantor KPK terdekat di daerahnya, dan tidak perlu menunggu
lama proses pengaduannya dikarenakan harus mengirim berkas ke Jakarta. Kantor
dapat di rancang sederhana namun efektif untuk memproses tindakan pidana yang
harus segera ditangani. Sehingga wacana pembangunan gedung baru ini tidak
memerlukan biaya yang besar untuk setiap daerah.
Menambah
Jaksa disetiap daerah khusus dalam menangani bidang KKN
Berhadapan
dengan penjahat ulung pasti memerlukan jaksa baru untuk menuntaskannya. Lembaga
yang dipercaya oleh masyarakat yang mempunyai elektabilitas hampir sempurna ini
memerlukan tenaga jaksa yang banyak karena kasus yang dihadapi juga segudang,
tentu jika pengusut memadai maka kasus juga cepat tertangani. Dilain sisi, kita
tentu tidak perlu khawatir dengan sumber daya manusia. Setiap tahun kita
kebanjiran ribuan mahasiswa dari fakultas hukum yang siap untuk mengabdi kepada
negara. Tentu ini akan menjadi keuntungan untuk mempekerjakan tenaga kerja
berkualitas untuk mengusut segala masalah yang berhubungan dengan
penyalahgunaan uang masyarakat. Serta masyarakat mendapatkan kepastian yang
jelas dan cepat tentang aduannya.
Internalisasi
pendidikan anti korupsi
Penguatan pendidikan di jenjang
sekolah sangat baik untuk diterapkan baik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama maupun Sekolah Menengah Atas. Di jenjang SMA merupakan masa yang baik
untuk menanamkan kesadaran ataupun tanggungjawab peserta didik tentang
bahayanya korupsi. KPK bisa bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk
mengadakan ektra tentang Organisasi Siswa Pemberantas Korupsi (OSPK). Dengan
didukung oleh kantor disetiap daerah maka seluruh siswa yang tergabung dalam
organisasi (OSPK) dapat bekerja sama dalam pelatihan mengusut contoh kasus
korupsi, yang tentu akan mendapat respon antusias dari siswa.
Keseriusan
dalam menangani masalah KKN bukan hanya dilakukan oleh para pejabat yang
berwewenang namun juga mengajak seluruh lapisan masyarakat. Kita bisa memulai
dari daerah terdekat jika di daerah dibangun kantor sederhana KPK. Dengan
adanya kekuatan pencegahan maupun tindakan represif maka koruptor akan memikir
dua kali untuk melakukan tindakan yang dilarang hukum. Semoga negara kita bisa
menjadi lebih baik dengan adanya kemauan dari pemerintah dan masyarakat untuk
serius memberantas segala usaha mengambil uang rakyat dengan jalan yang tidak
terpuji. Desentralisasi pemberantasan korupsi patut kita laksanakan bersama.
0 komentar:
Posting Komentar